Jumat, 18 Oktober 2013

Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?”

( I Korintus 15 : 55 )
Proklamasi Rasul Paulus akan kuasa kebangkitan Kristus ini merujuk kepada penggenapan dari apa yang tertulis di dalam Hosea pasal 13 ayat 14: “Akan Kubebaskankah mereka dari kuasa dunia orang mati, akan Kutebuskah mereka dari pada maut? Di manakah penyakit samparmu, hai maut, di manakah tenaga pembinasamu, hai dunia orang mati? Mata-Ku tertutup bagi belas kasihan.” Mengapa proklamasi dari kuasa kebangkitan Kristus ini dikumandangkan?. Rasul Paulus mengetahui bahwa jemaat di Korintus telah menerima ajaran-ajaran yang salah mengenai kebangkitan tubuh. Sebagian orang Kristen Korintus yang berasal dari bangsa asing telah menolak kebangkitan tubuh dari kematian. Bahkan beberapa orang Korintus yang sudah percaya juga telah menolak realita kebangkitan tubuh Yesus Kristus. Rasul Paulus telah mendengar adanya pandangan yang salah dari orang-orang Korintus tentang kebangkitan Yesus Kristus. Ia harus mengembalikan mereka dari doktrin yang salah kepada ajaran yang benar yang sebelumnya telah diajarkan oleh para rasul.
            Rasul Paulus mengajarkan doktrin kebangkitan Yesus Kristus berdasarkan apa yang ditulis Kitab Suci. Saksi mata kebangkitan dengan jumlah yang cukup banyak itu menegaskannya. Ada tiga fakta dasar Injil yang telah disampaikan dan ini merupakan penggenapan dari apa yang tertulis di dalam Perjajian Lama. Ketiga fakta tersebut adalah :
 1.       Bahwa Yesus mati karena dosa-dosa kita sebagaimana tertulis didalam Kitab Suci (Yesaya 53:5-12).
2.       Bahwa Yesus telah dikubur dan telah dibangkitkan di hari yang ketiga sesuai dengan Kitab Suci (Mazmur 16: 8-10, Yunus 1:17).
3.       Bahwa Yesus telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus orang.
            Ketiga fakta diatas terdapat di dalam I Korintus pasal 15 ayat 3 sampai 6. Saat Rasul Paulus menuliskan tentang saksi mata ini banyak dari saksi mata-saksi mata tersebut masih hidup sehingga memungkinkan siapa saja untuk menyelidiki kebenarannya secara langsung kepada mereka. Saksi-saksi mata kebangkitan Kristus yang jumlahnya cukup banyak itu membuktikan bahwa kebangkitan Kristus ini bukanlah semata-mata halusinasi sekelompok orang.
            Rasul Paulus mengatakan bahwa jika Kristus tidak bangkit, maka Injil yang diberitakan oleh para rasul itu adalah sia-sia dan demikian pula halnya dengan iman orang-orang Korintus. Yang benar ialah: kematian datang melalui Adam tetapi kebangkitan dari kematian datang hanya melalui Kristus. Kebangkitan ini terjadi dengan ordo berikut ini: Pertama, Kristus terlebih dahulu dibangkitkan; Kedua, mereka yang adalah milik-Nya akan dibangkitkan kemudian. Adam membawa tubuh jasmani yang berasal dari debu tanah kepada keturunannya, tetapi Kristus membawa tubuh rohani yang berasal dari surga kepada orang-orang percaya.
            Rasul Paulus meminta pembacanya untuk kembali kepada ajaran yang benar dan memerintahkan meraka untuk berhenti berbuat dosa lagi sekaligus memperingatkan mereka bahwa di antara mereka ada orang-orang yang tidak  mengenal Allah dan hal ini dapat berakibat buruk terhadap mereka. Rasul Paulus mengejek kematian dengan mengutip apa yang telah disebut oleh Yesaya dan Hosea (Yesaya 25:8 dan Hosea 13:14) serta sekaligus mengekspresikan ucapan syukur kepada Tuhan atas kemenangan Yesus Kristus ini. Itu sebab Rasul Paulus memerintahkan para pembacanya agar tetap teguh , tidak goyah dan giat selalu di dalam pekerjaan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERUSAHALAH, JANGAN MENYERAH

  Berusahalah, Jangan Menyerah Salah satu tanda kehidupan adalah adanya usaha dan perjuangan. Sebatang pohon yang hidup maka akarnya akan te...