( I Korintus 15 : 55 )
Proklamasi Rasul Paulus akan kuasa
kebangkitan Kristus ini merujuk kepada penggenapan dari apa yang tertulis di
dalam Hosea pasal 13 ayat 14: “Akan Kubebaskankah mereka dari kuasa dunia
orang mati, akan Kutebuskah mereka dari pada maut? Di manakah penyakit
samparmu, hai maut, di manakah tenaga pembinasamu, hai dunia orang mati?
Mata-Ku tertutup bagi belas kasihan.” Mengapa proklamasi dari kuasa
kebangkitan Kristus ini dikumandangkan?. Rasul Paulus mengetahui bahwa jemaat
di Korintus telah menerima ajaran-ajaran yang salah mengenai kebangkitan tubuh.
Sebagian orang
Kristen Korintus yang berasal dari bangsa asing telah menolak kebangkitan tubuh
dari kematian. Bahkan beberapa orang Korintus yang sudah percaya juga telah
menolak realita kebangkitan tubuh Yesus Kristus. Rasul Paulus telah mendengar
adanya pandangan yang salah dari orang-orang Korintus tentang kebangkitan Yesus
Kristus. Ia harus mengembalikan mereka dari doktrin yang salah kepada ajaran
yang benar yang sebelumnya telah diajarkan oleh para rasul.
Rasul
Paulus mengajarkan doktrin kebangkitan Yesus Kristus berdasarkan apa yang
ditulis Kitab Suci. Saksi mata kebangkitan dengan jumlah yang cukup banyak itu
menegaskannya. Ada tiga fakta dasar Injil yang telah disampaikan dan ini
merupakan penggenapan dari apa yang tertulis di dalam Perjajian Lama. Ketiga fakta tersebut adalah :
1. Bahwa Yesus mati karena dosa-dosa kita sebagaimana tertulis
didalam Kitab Suci (Yesaya 53:5-12).
2.
Bahwa Yesus telah dikubur dan telah
dibangkitkan di hari yang ketiga sesuai dengan Kitab Suci (Mazmur 16: 8-10,
Yunus 1:17).
3. Bahwa Yesus telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian
kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima
ratus orang.
Ketiga
fakta diatas terdapat di dalam I Korintus pasal 15 ayat 3 sampai 6. Saat Rasul
Paulus menuliskan tentang saksi mata ini banyak dari saksi mata-saksi mata
tersebut masih hidup sehingga memungkinkan siapa saja untuk menyelidiki
kebenarannya secara langsung kepada mereka. Saksi-saksi mata kebangkitan
Kristus yang jumlahnya cukup banyak itu membuktikan bahwa kebangkitan Kristus
ini bukanlah semata-mata halusinasi sekelompok orang.
Rasul
Paulus mengatakan bahwa jika Kristus tidak bangkit, maka Injil yang diberitakan
oleh para rasul itu adalah sia-sia dan demikian pula halnya dengan iman
orang-orang Korintus. Yang benar ialah: kematian datang melalui Adam tetapi
kebangkitan dari kematian datang hanya melalui Kristus. Kebangkitan ini terjadi
dengan ordo berikut ini: Pertama, Kristus terlebih dahulu dibangkitkan; Kedua,
mereka yang adalah milik-Nya akan dibangkitkan kemudian. Adam membawa tubuh
jasmani yang berasal dari debu tanah kepada keturunannya, tetapi Kristus
membawa tubuh rohani yang berasal dari surga kepada orang-orang percaya.
Rasul
Paulus meminta pembacanya untuk kembali kepada ajaran yang benar dan
memerintahkan meraka untuk berhenti berbuat dosa lagi sekaligus memperingatkan
mereka bahwa di antara mereka ada orang-orang yang tidak mengenal Allah
dan hal ini dapat berakibat buruk terhadap mereka. Rasul Paulus mengejek
kematian dengan mengutip apa yang telah disebut oleh Yesaya dan Hosea (Yesaya
25:8 dan Hosea 13:14) serta sekaligus mengekspresikan ucapan syukur kepada
Tuhan atas kemenangan Yesus Kristus ini. Itu sebab Rasul Paulus memerintahkan
para pembacanya agar tetap teguh , tidak goyah dan giat selalu di dalam
pekerjaan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar