Minggu, 04 Juli 2021

BELAJAR MENCUKUPKAN DIRI

Belajar mencukupkan diri         


Rasa tidak cukup, tidak puas dan ingin lebih. Itulah gambaran hati manusia berdosa. Merasa tidak pernah cukup mengakibatnya manusia menjadi serakah, mengekspoitasi, menindas, menjarah, mencuri, korupsi hingga tega membunuh sesama bahkan keluarga demi mencapai keinginannya. Tidak pernah puas dan tidak merasa cukup juga membuat manusia sulit untuk berbagi dengan sesamanya, karena hidup hanya berpusat pada diri. Manusia akan menjadi egois dan krisis cinta kasih. Tidak pernah merasa puas dan selalu merasa kurang membuat manusia tidak bersukacita, kalau pun ada sukacita, maka sukacitanya adalah sukacita yang semu. Orang yang merasa selalu kurang dan tidak pernah merasa cukup akan sulit untuk mengucap syukur atas pemeliharaan Tuhan dalam kehidupannya. Kemampuan dan perasaan merasa cukup bukan tindakan instan dalam diri seseorang tetapi suatu proses pembelajaran yang harus dilakukan.

        Sebagai orang percaya apakah kita masih diikat oleh hati dan sikap hidup yang tidak pernah merasa cukup? Atau kita sudah belajar untuk mencukupkan diri dengan segala yang Tuhan telah berikan kepada kita? Belajar mencukupkan diri berarti menyangkut suatu pengendalian atas diri. Itulah yang dilakukan oleh rasul Paulus ketika ia berkata; Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan (Filipi 4:11).

Mengutip dari pandangan seorang puritan bernama Thomas Lye, ada karang-karang dan rawa pasir hisap yang harus dihindari secara maksimal oleh iman: Waspadailah kekhawatiran yang merusak (Flp. 4:6). Kekhawatiran yang merusak adalah kekhawatiran yang membuat seseorang meragukan pemeliharaan Tuhan atas hidupnya. Allah yang memberi makan burung pipit akan mencukupi kebutuhan kita. Hati-hati terhadap nasihat duniawi, dan jangan mengandalkan manusia atau bantuan yang bersifat kedagingan. Mencari kelepasan dengan melawan hukum dapat disamakan dengan memancing menggunakan kail emas tetapi hanya berhasil menangkap bangkai ikan, tubuh mungkin terpelihara, tetapi membinasakan jiwa.

Jangan membatasi Yang Kudus dari Israel dengan satu cara kelepasan belaka. Naaman menginginkan Nabi Elisa menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit (kusta) itu untuk menyembuhkannya. Namun Elisa memerintahkan kepadanya untuk pergi ke sungai Yordan, dan mandi tujuh kali di sana (2Raj. 5:10-11). Awasi ketidaksabaran yang menimbulkan sungut-sungut, keluh kesah, dan perbantahan melawan pengaturan Allah. Inilah batu besar yang menjadi sandungan Yunus yang malang: kemarahannya yang begitu besar karena pohon jarak yang mengering. Jangan meragukan kasih Allah ketika menderita. Hati Allah tidak dapat kita pahami sepenuhnya. Diperlukan iman untuk taat pada pemeliharaan Allah.

 Iman kerap kali justru menemukan kasih di hati Allah meskipun yang terlihat di keningNya kernyitan belaka. Batu pemberat iman bergerak dalam aliran arus yang berbeda. Iman mengalir dalam arus rasa cukup (Flp. 4:11) dan kerendahan hati. Kerendahan hati menenangkan jiwa dan membuatnya selamat menunggangi badai. Kesombongan membengkakkan hati dan menyebabkan hati tidak sanggup menahan beban sekecil apa pun. Iman juga mengalir dalam arus pemikiran sorgawi. Iman mengecap dan mengarahkan afeksinya pada perkara yang di atas. Iman yang dipengaruhi oleh pemikiran sorgawi, terbang tinggi dan mampu memandang melampaui bintang-bintang. Iman memandang pada "tangan sorga” dalam semua peristiwa hidupnya. Iman memandang melampaui hingga menjangkau isi hati Allah. “Allah yang mengambil,” kata Ayub. Allah senantiasa bertindak atas dasar kasih, yang mana tujuan akhir pengaturan-Nya senantiasa demi kebaikan para orang kudus-Nya. Iman berpusatkan pada kemuliaan di masa mendatang. Kristus menjalani salib menuju sorga: demikianlah seharusnya semua orang percaya. Pikullah salib hari ini, terimalah mahkota kehidupan di hari esok (Yak. 1:12). Mohonlah kekuatan dan pertolongan dari Allah untuk menjalani semuanya. Tuhan memberkati. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERUSAHALAH, JANGAN MENYERAH

  Berusahalah, Jangan Menyerah Salah satu tanda kehidupan adalah adanya usaha dan perjuangan. Sebatang pohon yang hidup maka akarnya akan te...