Jumat, 23 Februari 2018

MENINGGALKAN TUHAN



Amon, Raja Yehuda Yang Meninggalkan Tuhan
2 Raja-raja 21

 Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan tentang bagaimana raja Manasye, dalam melakukan berbagai kejahatan di mata Tuhan selama ia menjadi raja atas Yehuda. Sebagai akibatnya maka orang-orang Yehuda pun menjadi berbuat jahat dan berdosa kepada Tuhan. Sebagai akibatnya Tuhan murka terhadap mereka dengan mendatangkan berbagai hukuman atas kehidupan Yehuda. Apa yang telah Tuhan perbuat atas mereka ternyata tidak membuat raja Amon yang kemudian memerintah menjadi belajar untuk berbalik dari kejahatan. Ia justru melanjutkan perbuatan jahat yang dilakukan oleh Manasye, ayahnya.
Amon diangkat menjadi raja atas Yerusalem ketika dia berumur 20 tahun, dan memerintah selama 2 tahun. Ini suatu pemerintahan yang relative sangat singkat bila dibanding dengan beberapa masa keperintahan raja lainnya, apalagi bila disbanding dengan masa kepemerintahan Manasye, ayahnya. Yang menjadi perhatian adalah bukan sekedar berbicara lamanya masa kepemerintahannya, tapi apa yang dilakukannya selama ia memerintah? Bagaimana kehidupannya selama ia memerintah. Itu jauh lebih penting. Penting bukan saja bagi dirinya tapi juga bagi kehidupan rakyat yang dipimpinnya.
Apa yang dituliskan dalam Alkitab tentang apa yang dilakukan oleh raja Amon ketika dia memerintah atas Yerusalem, ini menjadi perhatian dalam tulisan ini. Alkitab menyatakan bahwa Amon melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Mungkin kita akan bertanya, hal yang jahat apa yang dilakukan oleh Amon? Pertama, ia beribadah kepada berhala-berhala. Kedua, ia menyembah kepada berhala-berhala. Ketiga, ia meninggalkan Tuhan. Keempat, ia tidak hidup menurut kehendak Tuhan.
Apa yang dilakukan oleh raja Amon sangat bertentangan dengan apa yang Tuhan telah perintahkan kepada Musa. Raja Amon telah melawan hukum Tuhan yang telah diberikan-Nya melalui perantaraan Musa dan para nabi. Allah telah melarang umatNya untuk tidak menyembah dan beribadah kepada ilah-ilah. Allah hanya menginginkan umatNya untuk beribadah kepada Dia, Tuhan yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub. Tuhan yang telah membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Allah yang telah memberikan hukum dan ketetapanNya melalui Musa. Raja Amon telah melawan Tuhan.
Tindakan Amon yang melawan Tuhan mengakibatkan hukuman Tuhan atas dirinya. Ketika Amon memerintah sebagai raja, maka pegawai-pegawainya memberontak terhadap dia. Mereka mengadakan persepakatan untun melawan dan berusaha untuk membunuhnya diistana. Musuh-musuhnya bukan berasal dari orang di luar istana. Musuh-musuh Amon adalah orang-orang di dalam istana. Yaitu para pegawainya. Mungkin kita akan bertanya, mengapa para pengawai begitu berniat jahat terhadap dia? Apa yang menyebabkan mereka berlaku demikian terhadap rajanya? Mungkinkah  para pegawainya adalah orang yang telah sadar dari perbuatan jahat raja sebelumnya, sehingga mereka ingin keluar dari kejahatan, yang mengakibatkan murka Tuhan atas mereka? Mungkinkah mereka mendengar pemberitaan para nabi yang diutus Tuhan untuk menyampaikan berita pertobatan kepada mereka? Sehingga mereka tidak menginginkan raja yang berlaku jahat dan yang meninggalkan Allah nenek moyang mereka.
Namun satu hal yang dijelaskan dalam bagian ini terkait dengan mereka yang bersepakat untuk membunuh raja Amon. Bahwa rakyat berpihak kepada raja Amon, sehingga rakyat membunuh para pegawai raja yang melakukan persepakatan untuk membunuh raja. Raja yang memerintah dengan melakukan hal yang jahat di mata Tuhan akan mendapatkan perlawanan, namun disisi lain kita juga dapat melihat bahwa ada rakyat yang telah diracuni dengan kejahatan akan melakukan pembelaan terhadap raja yang jahat pula. Disinilah kita melihat bahwa kejahatan dilawan dengan kejahtan. Raja yang jahat dibela juga oleh rakyat yang jahat. Itulah rantai dosa.
Selanjutnya, bagaimana akhir dari masa kepemerintahan raja Amon. Kisah ini diakhiri dengan bagaimana rakyat mengangkat Yosia, anaknya untuk menggantikan dia menjadi raja dan memeritah atas Yerusalem. Itulah jabatan. Itulah masa kekuasaan. Kekuasaan, kepemerintahan manusia akan berakhir. Tetapi kepemerintahan Allah akan hidup orang percaya tidak akan pernah berakhir. Kekuasaan Allah atas hidup orang percaya tetap untuk selama-lamanya.
Akhirnya raja Amon bukan saja mengakhiri masa kepemerintahannya sebagai raja atas Yerusalem. Ia pun mengakhiri hidupnya di dunia. Ia pun meninggal dan dikuburkan. Segala kisah hidup dengan semua yang dilakukannya sebagai raja dicatat dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda. Demikian halnya dengan hidup kita dengan segala yang akan kita lakukan, bukan saja dicatat oleh generasi selanjutnya tetapi juga dicatat dalam catatan sejarah yang kekal. Apakah hidup kita memuliakan Tuhan, apakah dalam hidup ini kita telah melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan, adakah kita setia kepada Tuhan selama kita menjalani hidup yang Tuhan telah anugerahkan? Atau jangan-jangan sebaliknya, kita telah mengikat hati dan hidup kita pada berhala-berhala zaman. Mungkin kita telah mencintai diri lebih dari pada Tuhan, mungkin kita telah mencintai pekerjaan, hobi harta kekayaan jabatan dan lain-lainnya lebih dari pada kita mencintai Tuhan. Atau jangan-jangan kita telah mencintai aktivitas religiusitas kita lebih dari cinta kita kepada Tuhan. Siapa yang tahu? Sejujurnya diri kita yang tahu tentang siapa kita. Dan lebih jujur lagi, hanya Tuhanlah yang tahu tentang siapa kita sesungguhnya. Karena jangan sampai kita merasa kita telah mengasihi Tuhan, tapi Tuhan tidak mengasihi kita. Jangan sampai kita merasa dikasihi oleh Tuhan, tapi ternyata Tuhan murka dan menolak kita.
Mari belajar dari kisah kehidupan raja Amon. Janganlah kiranya hati kita terikat pada ilah-ilah zaman, janganlah kiranya kita memperhamba diri pada hal-hal yang bersifat kesementaraan dan janganlah kiranya kita meninggalkan Tuhan hanya karena berbagai macam kesulitan hidup yang sementara, janganlah kiranya kita meninggalkan Tuhan hanya karena ingin kekayaan, kedudukan, kesehatan dll. Kiranya Tuhan menolong kita, memampukan kita dan menuntun kita dalam hidup takut akan Dia. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERUSAHALAH, JANGAN MENYERAH

  Berusahalah, Jangan Menyerah Salah satu tanda kehidupan adalah adanya usaha dan perjuangan. Sebatang pohon yang hidup maka akarnya akan te...