Kamis, 22 Februari 2018

MANASYE, RAJA YEHUDA


2 Raja-raja 21:1-18

Manasye, raja Yehuda anak dari raja Hizkia dan Hefzibah, raja yang ketika hampir meninggal namun diberi hidup 15 tahun lagi oleh Tuhan. Manasye berumur 12 tahun ketika ia diangkat menjadi raja untuk menggantikan ayahnya, Hizkia. Ia memerintah selama 55 tahun di Yerusalem. Apa yang dilakukan oleh raja Manasye dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan orang-orang Yehuda merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan supaya menjadi pembelajaran bagi kehidupan orang percaya sehingga tidak jatuh pada kesalahan fatal yang mengakibatkan Tuhan murka.
Alkitab mencatat bahwa Manasye melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang-orang Isarel. Manusia sangat terbatas untuk melihat apa yang dilakukan oleh sesamanya, apakah dia melakukan apa yang baik, atau yang jahat, apakah dia melakukan apa yang benar atau yang salah. Tetapi manusia tidak dapat bersembunyi dari pandangan Allah. Manusia ada dalam penglihatan Allah. Hal itulah yang tidak disadari oleh seorang raja bernama Manasye. Tuhan telah menghalau bangsa-bangsa lain yang telah berbuat keji, jahat dan berdosa. Hal itu Tuhan lakukan di depan bangsa Israel, supaya bisa menjadi pusat pembelajaran bagi orang Israel, khusunya raja Manasye. Ternyata raja Manasye gagal dalam mempelajari apa yang telah Tuhan tunjukan melalui bangsa-bangsa lain. Manasye malah kecemplung dalam tindakan yang sangat jahat.
Mungkin kita akan bertanya, hal-hal jahat apa yang raja Manasye telah lakukan? Apa yang Alkitab katakan tentang perbuatan jahat yang raja Manasyeh perbuat.
Raja Manasye mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan yang sebelumnya telah dimusnahkan oleh ayahnya. Dia membangun mezbah-mezbah untuk Baal, dan membuat patung Asyera seperti yang dilakukan oleh raja Ahab serta sujud menyembah kepada segenap bala tentara langit dan beribadah kepadanya. Manasye juga membuat mezbah-mezbah dirumah Tuhan. Dengan demikian ia membuat rumah Tuhan menjadi tempat penyembahan berhala. Pada hal tentang rumah Tuhan, Allah telah berfirman bahwa di Yerusalem Allah telah menaruh nama-Nya. Yerusalem seharusnya menjadi pusat penyembahan umat-Nya utuk beribadah kepada-Nya, namun Manasye menyimpangkannya pada penyembahan berhala-berhala. Manasye memandang hina kekudusan Allah. Hati Manasye terpaut pada ilah-ilah dan bukan kepada Allah. Sebab ia tidak hanya membuat mezbah bagi Baal tetapi juga sujud beribadah kepadanya. Manasye melawan ketetapan dan hukum Tuhan yang telah diberikan-Nya melalui Musa.
Begitu jauhnya Manasye menyimpang dari ketetapan Tuhan, hingga dia menjadikan anaknya sebagai korban persembahan bakaran. Ia menyerahkan anaknya untuk dibakar dalam api. Raja Manasye juga melakukan dosa ramal, telaah, menghubungi pemanggil para aruwah dan memanggil para roh peramal. Alkitab menegaskan betapa banyaknya kejahatan yang dilakukan oleh raja Manasye di mata Tuhan.
Jikalau melihat ke belakang tentang apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kepada raja Daud dan juga raja Salomo, dimana Tuhan telah berfirman kepada mereka bahwa tentang rumah Tuhan di Yerusalem, Tuhan telah memilih Yerusalem sebagai tempat untuk meletakan nama-Nya. Apa yang Tuhan harapkan dari umat Israel adalah mereka melakukan tepat seperti yang Tuhan telah perintahkan kepada Musa. Tuhan ingin mereka berpengang pada hukum-Nya, hukum taurat yang telah iIa berikan melalui Musa dan melakukan hukum tersebut. Tetapi umat Israel tidak mau mendengarkan. Karena mereka telah disesatkan oleh raja Manasye. Sehingga umatpun melakukan apa yang jahat. Mereka mengikuti apa yang raja Manasye ajarkan kepada mereka. Kesesatan raja Manasye mengakibatkan kesesatan bagi umat juga. Dosa raja Manasye mengakibatkan keberdosaan bagi umat juga.
Di kala sesesatan dan kejahatan yang sedang merajalela melalui raja Manasye dan orang-orang Yehuda. Tuhan menyatakan kasih-Nya dengan cara mengutus para nabi-Nya untuk mengingatkan mereka akan dosa yang keji. Apa yang difirmankan Tuhan melalui nabi-Nya adalah untuk menyampaikan bahwa Tuhan akan menghukum mereka. Tuhan akan menimpakan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda. Mereka akan diserahkan oleh Tuhan ke dalam tangan musuh-musuhnya. Segala milik mereka akan dijarah dan dirampas oleh para musuh. Sebagai akibat dari keberdosaan mereka kepada Tuhan. Mereka telah menimbulkan sakit hati bagi Tuhan. Ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan mereka lakukan sejak mereka dituntun oleh Tuhan keluar dari perbudakan di Mesir hingga pada saat mereka telah mendiami tanah Kanaan, tanah yang Tuhan telah berikan kepada mereka.
Kejahatan terakhir yang bisa dilihat dari apa yang dilakukan oleh raja Manasye adalah bagaimana dia membunuh dan menumpahkan darah dari orang-orang yang tidak bersalah. Orang yang tidak bersalah mungkin menunjuk pada para nabi Tuhan yang memberitakan kebenaran dari Tuhan. Mungkin juga menunjuk pada orang-orang Yehuda yang sebetulnya hidup dalam melawan ketetapan raja Manasye. Tetapi mereka dibinasakan olehnya.
Sebagai seorang raja, Manasye tentu seorang yang memiliki “kekuasaan”. Dengan kekuasaan tersebut seharusnya dapat menuntun umat dalam kehidupan yang benar, tetapi sebaliknya kekuasaan tersebut salah digunakan. Dia tidak saja menyesatkan diri, tapi menyesatkan umat. Dia tidak hanya berdosa seorang diri tetapi juga mengakibatkan umat berdosa. Belajarlah pada sejarah. Belajarlah dan berpeganglah pada firman Allah, jikalau hidup ini tidak ingin dimurkai oleh Allah. Allah adalah Allah yang berdaulat, berkuasa di atas segala kekuasaan penguasa di dunia. Sehingga Dia berotoritas untuk menegakkan hukum-Nya atas ciptaan-Nya dengan cara yang Dia kehendaki. Allah adalah Allah yang suci, yang kudus, sehingga Dia tidak ingin dengan kesucian dan kekudusan-Nya dipermainkan dan dihinakan. Allah adalah Allah yang kasih dan adil sehingga ia menyatakan kasih dan keadilan-Nya. Dengan kasih Dia memimpin dan memelihara umat-Nya, dengan adil juga Dia akan menghukum mereka yang melanggar perintah-Nya.
Di akhir dari kisah ini, Alkitab menyatakan tentang akhir kehidupan raja Manasye. Raja Manasye pun meninggal dan dikuburkan. Tetapi ada hal penting yang perlu diperhatikan bahwa raja Manasye dengan segala dosa dan kejahatannya dicatat dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda. Seperti apa kehidupan kita? Bagaimana orang mencatat, merekam dan mengukir hidup kita dalam catatan mereka? Kita tentu mengharapkan nama yang harum, catatan yang indah tentang diri kita. Apa yang bisa kita wariskan bagi generasi kita, bagi keluarga kita, akankah catatan-catatan yang penuh dengan dosa dan kejahatan atau sebaliknya catatan-catatan indah yang bernilai mahal. Hidup kita akan berakhir, karena itu selagi dianugerahkan hidup oleh Tuhan lakukanlah kehendak-Nya, ajarkan kebenaran, tinggalkan keteladanan hidup benar. Kiranya Tuhan menolong dan memampukan kita. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERUSAHALAH, JANGAN MENYERAH

  Berusahalah, Jangan Menyerah Salah satu tanda kehidupan adalah adanya usaha dan perjuangan. Sebatang pohon yang hidup maka akarnya akan te...