Rabu, 19 April 2017

GUA ADULAM: MENANTI APA YANG DILAKUKAN ALLAH (1 Samuel 22:1-5)


         Dalam bagian ini penggalan kisah perjalan Daud melarikan diri dari kejaran Saul yang ingin membunuhnya. Setelah Daud sampai pada Kota Gad. Dimana di sana dia berlaku seperti orang yang sakit ingatan. Mungkinkah ini sebagai suatu starteginya untuk menghindari tindakan pembunuhan atas dirinya oleh Akhis, raja kota Gad.
      Dari kota Gad, Daud pergi melarikan diri ke gua Adulam. Kata Adulam memiliki arti tempat yang tertutup.  Di kala itu, gua menjadi tempat persembunyian paling favorit bagi orang-orang yang bermasalah seperti buronan, penjahat, perampok, preman atau yang sering disebut sebagai  'sampah'  masyarakat. Apa yang dialami oleh Daud, hal dimana dia ingin dibunuh oleh Saul sampai pada saudara-saudara dan keluarga Daud. Ketika mereka mendengar dan mengetahui bahwa Daud ada di Gua Adulam mereka pergi ke sana untuk mendapatkan dia. Bukan hanya saudara-saudara dan keluarganya yang datang kepada Daud. Tetapi juga sejumlah orang yang sedang mengalami masalah. Dikatakan bahwa berhimpun juga kepada Daud setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati. Kira-kira empat ratus orang menggabung diri dengan Daud, dan Daud menjadi pemimpin bagi mereka. Menggabungkan diri dengan Daud tentu menjadi kekuatan, semangat, rasa aman dan nyaman bagi mereka yang sedang mengalami masalah, karena mereka bisa mendapatkan penghiburan dan memiliki seorang yang dapat mengayomi mereka. Ini tentu bagian dari cara Tuhan untuk melatihnya, untuk mengayomi, memimpim dan menjadi tempat pengaduan serta perteduhan bagi rakyat yang dia akan pimpin.
      Semua orang yang ada dalam rumah tangga Isai sekarang tinggal bersama-sama dengan Daud. Tetapi Daud tidak ingin kedua orang tuanya tinggal bersama dia dalam pelarian. Mereka sudah berusia lanjut dan tidak lagi sanggup kalau harus tinggal di tempat-tempat yang sulit dalam pelarian. Berada dalam kesulitan tidak berarti boleh mengabaikan hukum Tuhan. Daud tahu kalau dia harus mencari tempat perlindungan bagi kedua orang tuanya. Dia menemukannya justru di tempat raja Moab. Kerajaan yang menjadi musuh Saul, tetapi merupakan kerajaan tempat nenek moyang Daud – Rut – berasal. Maka dia memohon kepada raja Moab untuk menampung kedua orang tuanya.
        Dari gua Adulam, Dau pergi ke Mizpa di Moab. Ia pergi menemui raja Moab untuk meminta izin kepada raja supaya ayah dan ibunya bisa tinggal di Moab seraya Daud menanti dan mengetahui apa yang Tuhan lakukan atasnya. Lalu Daud mengantar mereka kepada raja Moab dan mereka tinggal bersama-sama dengan dia selama Daud ada di kubu gunung. Apa yang Daud lakukan dengan menemui raja Moab dan meminta izin kepadanya supaya keluarganya bisa tinggal di daerah kekuasaan raja Moab merupakan suatu sikap dan tindakan yang baik serta sikap hormatnya pada raja Moab yang memiliki otoritas atas wilayahnya. Memperhatikan hal ini, tentu kita bisa mengingat apa yang pernah dilakukan oleh Yusuf ketika ia menghadap firaun untuk meminta izin kepadanya tatkala ia meminta Yakub, ayahnya dan saudara-saudaranya untuk pergi dan tinggal di Mesir (Kej. 46). Apa yang Daud lakukan adalah bagaimana dia memiliki perhatian yang indah dan baik bagi ayah, ibun dan saudara-saudaranya, meskipun dia sendiri sedang mengalami pergumulan dan beban yang berat. Namun dia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk melakukan yang terbaik baik bagi orang-orang yang dikasihinya. Daud tidak mejadikan diri pusat perhatian dari mereka apalagi menjadi beban bagi orang-orang disekitarnya.
      Dalam menghadapi kesukarannya Daud tidak mengambil jalan pintas dengan menghalalkan segala cara untuk keluar dan lepas dari kesulitan dan pergumulan hidup yang diajalani. Namun Daud tetap menyerahkan kepada kehendak Tuhan. Dikatakan bagaimana dia berkata “sampai aku tahu, apa yang dilakukan Allah kepadaku”. Dalam hal ini kita dapat melihat bagaimana Daud menyerahkan hidupnya pada kehendak Tuhan. Dia tidak ingin bertindak di luar jalur ketetapan dan kehendak Allah. Meski dia sendiri tidak tahu apa yang Tuhan akan lakukan atasnya, dan berapa lama dia akan lepas dari pengejaran dari Saul, namun Daud tetap bersandar pada Tuhan. Gambaran akan relasi Daud dan penyerahan diri Daud kepada Tuhan dalam pelariannya dari pengejaran Saul ini juga dapat terlihat bagaimana dia mengungkapkan dalam mazmurnya (Mzr 57; Mzr 142). Fakta hidup yang dialami oleh Daud ini tak jarang menggambarkan kehidupan banyak manusia, khusunya orang Kristen. Bagaimana ketika hidup dicengkram kesulitan maka membuat diri dengan mudah menyerahkan hidup pada pemeliharan Allah, mengingat Allah dan dekat dengan Dia. Namun ketika hidup sudah “lapang” dalam banyal hal maka dengan mudah mengabaikan Tuhan, seakan hidup tidak lagi bergumul dan memerlukan penyertaan dari Allah. Namun alangkah indahnya ketika hidup mengalami berbagai warna kita tetap ada dalam cinta kasih kepada Allah. Itu seharusnya kesadaran yang tinggi akan anugerah Allah dalam diri orang percaya.
        Tidak ingin Daud berada di kubu gunung, Gad, seorang nabi, meminta dia untuk tidak tinggal di tempat tersebut, ia meminta supaya Daud pergilah dan pulanglah ke tanah Yehuda. Mendengar permintaan Gad tersebut maka Daud pun pergi dan masuk ke hutan Keret.
       Dari perenungan akan cuplikan kisah pergumulan Daud ini, mungkin ada beberapa pertanyaan yang dapat kita renungkan. Apakah yang akan kita lakukan tatkala kita sedang mengalami pergumulan hidup yang berat? Adakah kita mencari jalan pintas dengan mengabaikan kebenaran Tuhan dan menghalalkan secaga cara? Atau adakah kita tetap dalam kesabaran, menyerahkan hidup  kepada Tuhan dan menanti jawaban yang indah dari Dia?
        Bagaimanapun beratnya perjalanan hidup yang sedang kita lalui, tetaplah berserah kepada Tuhan, percayakan hidup pada pimpinanNya, milikilah relasi yang indah dengan Allah, naikan doa kepadaNya serta renungkan Firman yang adalah sumber kekautan bagi jiwa kita. Amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERUSAHALAH, JANGAN MENYERAH

  Berusahalah, Jangan Menyerah Salah satu tanda kehidupan adalah adanya usaha dan perjuangan. Sebatang pohon yang hidup maka akarnya akan te...